Topik : Imunisasi
Pokok bahasan
: Imunisasi untuk balita
Target /sasaran
: Orang tua serta pengasuh anak didesa binaan
Hari / Tanggal
: .............. Agustus 2013
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Desa
I. TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mendapatkan penjelasan
tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat memotivasi keluarga untuk membawa
anak balitanya ke posyandu guna mebdapatkan imunisasi lengkap.
II. TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
1.
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
2.
Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
3.
Menjelaskan tujuan imunisasi.
4.
Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
5.
Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
6.
Mnejelaskan jadwal pemberian imunisasi.
7.
Menjelaskan cara pemebrian imunisasi.
8.
Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9.
Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10. Menjelaskan tempat pelayanan
imunisasi.
III. MATERI PELAJARAN
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-Jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi.
7. Cara pemeberian imunisasi.
8.
Kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9. Keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10.
Tempat pelayanan imunisasi.
11.
Perawatan yang diberikan setelah imunisasi.
IV. PESERTA
1.
orang tua, balita dan
2.ibu
hamil
V. METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Demonstrasi
VI. MEDIA
1.
Poster
2.
Leaflet
3.
Flip Chart
VII. EVALUASI
1. Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian
imunisasi.
2. Ibu-ibu dapat menyebutkan tujuan imunisasi.
3. Ibu-ibu dapat menyebutkan jenis-jenis
imunisasi.
4. Ibu-ibu dapat menyebutkan sasaran imunisasi.
5.
Ibu-ibu dapat menyebutkan jadwal
pemberian imunisasi.
6. Ibu-ibu dapat menjelaskan cara pemberian
imunisasi.
7. Ibu-ibu dapat menjelaskan kapan imunisasi
tidak boleh diberikan.
8. Ibu-ibu dapat menjelaskan keadaan yang timbul
setelah imunisasi.
9. Ibu-ibu dapat menjelaskan tempat pelayanan
imunisasi.
10.
Ibu - ibu dapat melakukan perawatan
setelah pemberian imunisasi.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUHAN
|
KEGIATAN PESERTA
|
1
|
5
Menit
|
Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi pe-nyuluhan ya ng akan
diberi kan
|
- Menyambut sa lam dan men-
dengarkan
- Mendengarkan
- Mendengarkan
- Mendengarkan
|
2
|
15 Menit
|
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang peng
ertian Imunisasi
2. Memberikan kesempatan
pada ibu untuk bertanya
3. Menjelaskan tentang tuju
an pemberian imunisasi
4. Memberikan kesempatan
pada ibu untuk bertanya
5. Menjelaskan tentang
Jad-wal pemberian imunisasi
6. Memberikan kesempatan
pada ibu unutk bertanya
7. Menjelaskan tentang
je-nis imunisasi yang harus diberikan.
8. Memberikan kesempatan
pada ibu untuk bertanya
9. Menjelaskan tentang efek
samping imunisasi
10. Memberi kesempatan pa-da ibu bertanya.
|
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
|
3
|
5
Menit
|
Evaluasi :
- Menanyakan pada ibu te ntang materi yang dibe-rikan dan
reinforcement kepada ibu bila dpt men-
jawab & menjelas kan kem bali pertanyaan/materi
|
- Menjawab& menjelaskan
pertanyaan
|
4
|
5 Menit
|
Teriminasi :
1. Mengucapkan terimaka-sih kepada
ibu-ibu
2. Mengucapkan salam
|
Mendengarkan dan membalas salam
|
IX. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1.
Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas :
a.
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b.
Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c.
Menutup acara penyuluhan.
2.
Penyuluh / Pengajar
Uraian
tugas :
a. Menjelaskan materi
penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk
tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta
untuk bertanya.
3.
Fasilitator
Uraian
tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama
di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang
kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya
materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang
istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
4.
Observer
Uraian
tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah
peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya
proses penyuluhan.
b.
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non
verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan
denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung
kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.
Refrensi
1.
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (1985
2.
Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader
Dalam Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, 1988
3.
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader,
Jakarta, 1988.
I.
Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk
memberikan kekebalan kepada bayi dan anak serta ibu hamil terhadappenyakit
tertentu.
II. Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga
bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan kalau terkena penyakit tidak
menyebabkan kecacatan atau kematian.
III. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit TBC
Penyakit
TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada masyarakat
dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat. Ditandai
dengan :
- Batuk
lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
- Nafsu
makan menurun, BB menurun.
-
Berkeringat malam tanpa aktifitas.
* Tes Mantoux : untuk menguji apakah
pernah terinfeksi kuman TBC.
2. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular,
teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan :
- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu
dikerongkongan dan hidung sehingga menyumbat jalan napas.
-
Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
-
Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk
Seratus Hari
Batuk Rejan adalah penyakit menular
yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
- Diawali batuk pilek biasa yang
berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian diikuti batuk hebat yaitu lebih keras
dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas dan berbunyi, kemudian
muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
- Batuk batuk berlangsung beberapa
minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat menyebabkan radang apru-paru dan
terjadi kerusakan otak sehingga dapat menyebabkan kejang, pingsan sampai
terjadi kematian.
4. Penyakit Tetanus
Penyakit
Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup besar di
Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut.
Ditandai dengan :
-
Kejang / kaku seluruh tubuh.
-
Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
-
Kejang dirasakan sangat sakit.
- Pada bayi yang baru lahir (5 - 28
hari) mendadak tidak dapat menetek karena mulutnya kaku dan mencucu seperti
mulut ikan.
5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis
sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh. Ditandai
dengan :
-
Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot
badan dan kaki terasa kaku.
- Lumpuh anggota badan tetapi
biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot
pernapasan dan otot menelan yang dapat menyebabkan kematian.
6. Penyakit Campak
Penyakit
ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda
campak :
- Badan panas, batuk, pilek, mata
merah dan berair.
- Mulut dan bibir kering serta
merah.
- Beberapa hari kemudian keluar
bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga, leher muka, dahi dan
seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang telinga sampai
tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan radang
paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
7. Hepatitis Virus B
Penyakit
ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda
:
-
Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
-
Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.
IV. Jenis-Jenis Imunisasi
1.
BCG : memberi kekebalan pada penyakit
TBC
2.
DPT : memberi kekbalan pada penyakit
difteri, batuk rejan dan tetanus.
3.
Polio : memberi kekebalan pada
penyakit poliomielitis.
4.
Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
5.
H B : memberi kekbalan pada penyakit
hapatitis B
6.
TT : memberi kekebalan pada
penyakit tetanus
7.
DT : memberi kekebalan pada
penyakit difteri dan tetanus.
V. Sasaran Imunisasi
1.
Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2.
Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3.
Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.
VI. Jadwal Pemberian Imunisasi
Jenis Imunisasi
|
Waktu pemberian
|
Keterangan
|
1. BCG, Polio I, DPT I
2. HB I, Polio II, DPT II
3. HB II, Polio III, DPT III
4. HB III, Polio IV, Campak
5. DT
6. TT
|
umur 2 bulan
umur 3 bulan
umur 4 bulan
umur 9 bulan
untuk SD kelas I
untuk SD kelas VI
untuk Catin
untuk Bumil
|
khusus wanita
2x bila saat Catin hanya 1x
|
VII. Cara Pemberian Imunisasi
Pemberian
imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam mulut.
1.
BCG : dengan suntikan ke dalam kulit
pada lengan atas sebelah dalam.
2.
DPT : suntikan ke dalam otot di
pangkal paha.
3.
Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
4.
HB : suntikan pada lengan.
5.
DT / TT: suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.
VIII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan
Keadaan-keadaan
di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG, tidak diberikan pada bayi
yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi
sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare
dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi
sakit mendadak dan panas tinggi.
IX. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi
Keadaan-keadaan
yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing imunisasi, seperti
yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi
terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul
bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas
sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di
tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak
berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya
disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah penyuntikan.
X. Tempat Pelayanan
Imunisasi
Pelayanan
imunisasi dapat diperoleh pada :
1.
Posyandu
2.
Puskesmas
3.
Bidan / dokter praktek
4.
Rumah bersalin
5.
Rumah sakit
XI. Perawatan Yang
Diberikan Setelah Imunisasi
1. BCG, luka tidak perlu diobati
tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan ke puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat
penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan berikan kempres dingin.
3. Campak, bila timbul panas berikan
obat yang didapat dari posyandu.